DADU

DADU
Rasakan, engkau punya banyak pilihan....

Senin, 24 Januari 2011

surat cintaku padamu...

Kepada
Yang tak kukenal, yang asing dalam koneksiku…

Assalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh…
 
Teriring bersama ini sejuta doa keberkahan atas umurmu di dunia, serta keselamatan di akherat kelak…

Kamu pasti heran dan aneh menerima surat ini. Ketika kamu lihat amplopnya, kamu pasti berpikir ini kerjaan orang iseng. Ketika kamu baca pembukanya, kamu pasti berprasangka pengirimnya seorang yang alim, religius. Bolehkah aku tahu tebakanmu selanjutnya, setelah membaca rangkaian kata berikutnya?
Kamu benar, aku orang iseng. Yang berani mempermainkannya sedemikian rupa, yang akhirnya hanya mampu berwujud coretan di lembaran kertas ini. Kamu tak pernah mengenalku, sebagaimana juga aku. Mungkin kamu juga tak pernah melihatku, tapi aku 100% sering melihatmu akhir-akhir ini. Aku hanya tertegun ketika kamu lewat, hanya terbelalak saat kamu berjalan, dan tahukah kamu, itu berkesan buatku, meski tak meninggalkan setitik bekas di dirimu.
Tebakanmu yang kedua, ah aku tak berani menjawabnya. Kalau kamu memaksa bertanya, dengan terpaksa menjawab aku ini bodoh, masih belajar. Ah belum-belum kamu membuatku malu, harus mengakui kekuranganku. Bahkan dengan melihatmu saja aku langsung yakin ilmumu jauh di atasku. Tahukah kamu, aku begadang semalaman hanya untuk memberanikan diri menulis ini. Hanya memberanikan diri, belum menulisnya. Untuk menulisnya, kamu tak perlu tahu butuh waktu berapa lama..
Aku terlalu banyak basa-basi ya? Kamu pasti bosan membaca celotehku ini, maaf. Ah ya, sebenarnya aku hanya ingin tahu namamu. Boleh kan? Atau aku harus bergaya playboy dulu, seperti, kamu punya obeng? Nggak…kalau nama punya kan? Ah klasik dan gombal sekali bukan? Makanya aku putuskan tak memakai trik itu. Tapi tolong, jangan anggap remeh ya, aku serius.
Apa kamu mulai penasaran denganku?kamu pasti mulai membayangkan, seperti apa si pengirim surat iseng ini. Kalau boleh dijabarkan, aku cukup tampan. Cukup untuk menarik minat para gadis. Yang jadi pertanyaan, apakah gadis sepertimu juga akan tertarik ketika melihatku? Apa kamu juga mengukur hanya dari tampang? Ketahuilah, aku tak terlalu bangga dengan wajahku, karena Alloh tak pernah menjadikannya ukuran. Dalam diamku, aku juga berdoa, semoga kamupun begitu.
Sebegitu sepelekah ternyata urusanku denganmu? Hanya ingin tahu namamu saja. Sebenarnya aku ingin bertanya apakah kamu sudah ‘terikat’. Tapi nanti saja lah. Aku takut kamu malah akan menghindariku. Dan memang, urusanku hanya itu, hal sepele itu, tapi sangat berarti buatku. Sekarang giliranmu, ingin bertanya apa padaku? Ah jangan-jangan kamu masih takut padaku. Mengira aku seorang phsyco, atau buaya darat (percayalah, aku tak termasuk salah satunya).

Semoga kamu penasaran, dan menyelipkan seuntai doa, agar kita bisa dipertemukan, entah sengaja atau bantuan takdir. Bukankah doa 2 orang lebih baik, daripada sendirian (jangan biarkan aku berdoa sendirian ya). 

Wasalamu’alaikum warohmatullohi wa barokatuh

Dari
Yang iseng, yang ingin tahu namamu…

Nb: kalau kamu ternyata pernah melihatku, janganlah kamu kecewa padaku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar