DADU

DADU
Rasakan, engkau punya banyak pilihan....

Kamis, 23 Desember 2010

Mati Kutu


Aku tahu engkau dulu berpijar. Engkaulah yang kasat di sudut mata. Sampai akhirnya aku datang. Aku menyeruak diantara harimu. Lalu engkau terbiasa denganku. Aku dan kamu sama. Kita terlalu bertaruh pada takdir. Kita berjudi dengannya, seolah kita berkuasa. Engkau melena, dan aku terlena. Aku masuk perlahan, dan dalam diam aku tergoda.

Engkau masih tetap berpijar, setiap waktu. Engkau membuatku melihat bayangan menjadi indah. Aku tahu, aku tertipu. Tapi aku menikmatinya. Aku takut salah, tapi aku menganggap semua benar. Engkau tertawa dan aku tersenyum.

Lalu tiba-tiba aku mengucap kata berakhir. Engkau kaget dan berair mata. Aku kasihan, tapi tak berbelok. Dalam sekejap keindahan yang kulihat dulu membuatku jijik. Aku merinding dalam malam, berselimut terpejam dan ketakutan. Aku tahu kau menderita, tanpa kau tahu aku sekarat. Engkau ucap beribu kata pembenaran, engkau ungkit segala memori hilang, engkau nyalakan alasan tentang harapan. Tapi aku muak.

Bukan, bukan padamu, hanya padaku. Engkau tak salah, aku merutuki diri sendiri. Engkau berlutut di depanku, yang dengan lembut tapi menyiksa, kubuat kau terjatuh. Engkau terpuruk, tapi tak padam. Aku kenal kamu. Seiring waktu, kamu akan berpijar.

Jangan mengatakan takdir, karena berjudi dengannya, engkau bisa mati. Kau akan mati kutu dibuatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar