DADU

DADU
Rasakan, engkau punya banyak pilihan....

Rabu, 31 Oktober 2012

Rekap Oktober

Berikut hasil rekap bacaan saya selama bulan Oktober ini:

Buku
1. Thirteen Reasons Why (3/5)
2. Survive : A Cinematic Thriller (4/5)
3. Marcy's Problem at School (3/5)
4. The Naked Traveler (3/5)
5. Vampire Academy (3/5)
6. Guardian Angel (2/5)
7. The Wind in the Willows (3/5)
8. If You Were Mine (3/5)
9. Poconggg juga Pocong (2/5)
10. Tea for Two (2/5)

Komik/Manga
1. Lucky Luke: Harta Karun Ran Tan Plan (3/5)
2. Asterix: Prajurit Romawi (3/5)
3. Lucky Luke: Kota Dalton (3/5)
4. Arad dan Maya: Misteri Putri Mars (3/5)
5. Lucky Luke: Dalton Bersaudara Bertobat (4/5)
6. Asterix: Hadiah Caesar (4/5)
7. 5 Centimeters per second (4/5)
8. Q and A Vol 6 (End) (4/5)
9. We Were There (Bokura ga Ita) Vol 1 (3/5)
10. We Were There (Bokura ga Ita) Vol 2 (3/5)

Demikianlah laporan saya. Setidaknya, hasil ini lebih baik dari bulan lalu, yang belum sempat saya buat. Semoga bulan depan akan meningkat lagi, tergantung pada kelonggaran waktu dan banyaknya libur kantor. Terima kasih. Laporan selesai.

Kamis, 04 Oktober 2012

Remember When



Judul : Remember When

Penulis : Winna Efendi

Penerbit : Gagas Media

Jumlah Hal. : 252 hal.

ISBN : 979-780-487-9

Cinta. Romantis. Masa SMA. Inilah tema pokok novel karya Winna Efendi ini. Sebuah tema yang umum memang, mengingat sangat banyak novel serupa yang mengusung tema ini. Tema yang tak ada matinya, begitulah. Bosan? Mungkin. Tapi tema ini bisa dibuat menarik dengan eksekusi yang unik, lain, menghadirkan kejutan dan gaya penceritaan yang menarik. Dan memang, Winna ahli untuk hal ini.
Bercerita tentang empat sahabat, Moses dan Adrian, serta Freya dan Gia. Masing-masing menyimpan cinta dan memutuskan untuk mengungkapkannya, pacaran. Mereka sering melakukan kegiatan bersama, sehingga Adrian yang sebelumnya tak begitu mengenal Freya, perlahan mulai mengerti seperti apa sosok Freya. Lalu hubungan itu secara mengejutkan berubah menjadi rumit, sehingga harus ada yang berkorban, harus ada yang mengalah.
Novel ini memakai sudut pandang masing-masing tokoh, yaitu Moses, Freya, Gia dan Adrian. Serta satu tokoh luar yaitu Erik, yang memandang secara obyektif. Novel ini mengemukakan konflik cinta segiempat antara keempat tokoh di atas, yang juga merupakan sahabat karib. Bagaimana hubungan Moses dan Freya yang begitu datar dan tanpa kejutan, lalu hubungan Adrian dan Gia yang diwarnai putus nyambung, serta bagaimana ketika hati begitu mudah terbolak-balik dengan hadirnya cinta yang baru. Bagaimana harus mempertahankan cinta, atau melepaskannya?
Winna dengan lancar mendeskripsikan karakter tiap tokoh dengan baik, sehingga kita dapat dengan mudah menyelami seolah merasakan sendiri konfliknya. Meski agak membingungkan, tapi memakai 5 sudut pandang yang berbeda menimbulkan sensasi tersendiri, lebih mengetahui apa yang dirasakan tiap tokoh secara lebih detail.
Sayangnya, konflik yang sedemikian bagus diusung dan diceritakan Winna, menurut saya terlalu berat dan rumit untuk anak SMA. Bagaimana cara penyikapan mereka atas masalah malah terasa terlalu dewasa. Benarkah anak SMA sekarang telah sedewasa itu? Entahlah. Karena menurut saya, masa SMA masih terlalu labil untuk diberi konflik serumit itu. Tapi bagaimanapun, tiap orang kan berbeda. Masih bisa ditoleransi.
Selain itu, ending kisah ini saya rasa terlalu memaksa untuk dijadikan happy ending. Mengapa? Mengingat apa yang telah dilakukan oleh tiap tokoh baik saat konflik terjadi maupun sebelumnya, ending tersebut terkesan begitu klise, dipaksakan. Saya berpikir malah lebih baik ending tersebut dibiarkan menggantung saja, lalu serahkan pada pembaca ingin mengakhirinya seperti apa. Seperti contohnya keputusan yang diambil Gia dan Adrian di ending buku ini, saya rasa keputusan itu terlalu memaksa mengingat apa yang sudah pernah terjadi.
Secara keseluruhan, novel ini sangat layak dibaca, karena gaya bercerita Winna yang memang sangat bagus, sangat runut.